2.1 Pengertian
Strategi Mnemonic
Strategi mnemonic merupakan strategi
yang membantu untuk mengorganisasikan informasi yang mencapai memori kerja,
sehingga informasi tersebut lebih mudah di cocokkan dengan skema jangka panjang dengan
memanfaatkan makna keterhubungan antara apa yang mudah dipahami dengan sesuatu
yang dipelajari. Sebelum mejelaskan tentang strategi memonic terlebih dahulu kita bahas tetang ingatan.
Ingatan adalah proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang
semuanya berpusat dalam otak. Winkel mengatakan bahwa ingatan adalah suatu aktifitas
kognitif dimana manusia menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau. Demikian juga yang diungkapkan Abu
Ahmadi bahwa ingatan adalah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan,, dan
memproduksi kembali kesan-kesan, tanggapan dan pengertian. Dengan demikian ingatan itu tidak
hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang pernah dialami pada masa lampau namun
juga termasuk kemampuan untuk menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali.
Kemampuan mengingat ini tidak hanya di perlukan dalam proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan tapi juga dalam proses berfikir, kemampuan
kognitif dan kemampuan-kemampuan yang lain. Dengan kata lain bahwa, kecakapan
kognitif menuntut seorang anak untuk mempunyai beberapa keahlian yang tepat,
salah satunya adalah daya ingat yang baik. Namun, tidak semua ingatan yang baik
dimiliki oleh setiap anak, hal ini disebabkan karena memori atau ingatan kita
dipengaruhi oleh : sifat, seseorang, alam sekitar, keadaan jasmai, keadaa
rohai (jiwa), dan umur manusia.
Menurut Atkinson dkk (1987) proses
mengingat di bagi dalam tiga tahapan yaitu :
a.
Memasukkan
Dalam tahap memasukkan, kesan-kesan diterima dan di pelajari baik secara spontan atau disengaja maupun secara sadar atau tidak sadar.
Pada tahap memasukkan ini, terjadi pula proses enconding. Enconding adalah proses pengubahan informasi menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertetu sesuai dengan peragkat orgaisme yang ada.
Dalam tahap memasukkan, kesan-kesan diterima dan di pelajari baik secara spontan atau disengaja maupun secara sadar atau tidak sadar.
Pada tahap memasukkan ini, terjadi pula proses enconding. Enconding adalah proses pengubahan informasi menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertetu sesuai dengan peragkat orgaisme yang ada.
b.
Menyimpan
Setelah enconding selesai dilakukan baru dapat dilakukan penyimpanan selama waktu tertentu, pada tahap ini terjadi penyimpanan beberapa catatan, kesan-kesan yang telah diterima dari pengalaman sebelumnya.
Setelah enconding selesai dilakukan baru dapat dilakukan penyimpanan selama waktu tertentu, pada tahap ini terjadi penyimpanan beberapa catatan, kesan-kesan yang telah diterima dari pengalaman sebelumnya.
c.
Mengeluarkan kembali
Tahap ini merupakan tahap untuk mengingat kemali (Remembering) atau
memperoleh kesan-kesan pegalaman yang telah disimpan dalam ingatan. Batasan tersebut menujukka ahwa iformasi tidak haya disimpa
saja, tetapi harus dapat dipanggil kembali agar tidak terjadi proses lupa.
Kata mnemonic berasal dari bahasa Yunani kuno mnemosyne artiya dewi memory. Kata mnemonic secara singkat didefinisikan sebagai membantu
memory. Strategi mnemonic ini merupakan teknik yang dapat membantu ingatan.
Mnemonic digunakan pada tugas belajar yang berbeda dan merupakan proses atau
teknik mengembangkan memory. Dari banyak penelitian terbukti bahwa strategi memoic ini dapat meningkatkan ingatan seseorang.
Cara-cara yang digunakan dalam
peningkatan daya ingat ini yaitu suatu teknik yang menuntut kemampuan otak untuk
menghubungkan kata-kata, ide dan khayalan. Sedangkan menurut Eric Jeansen
mnemonic merupakan suatu metode untuk membantu mengingat dalam jumlah besar
informasi yang melibatkan tiga unsur yaitu : pengkodean, pemeliharaan, dan
mengingat kembali. Strategi mnemonic ini merupakan cara untuk pengkodean
sehingga dapat membantu proses penyimpanan dan mengingat kembali baik dalam
ingatan jangka panjang maupun jangka pendek, karena sistem tersebut
memungkinkan kita menyimpan informasi didalam memory, sehingga akan mampu memperolehnya kembali bila
dibutuhkan.
Dalam teknik mnemonic atau membantu
daya ingat, fungsi otak kanan diaktifkan karena anak dilatih untuk membuat suatu
cerita, berimajinasi, lagu atau irama dan gambar sehingga suatu materi menjadi
sesuatu yang unik, menarik, dan menyenangkan. Dengan demikian anak akan lebih
mudah dan lebih cepat dalam menghafal. Sama seperti pada waktu berkemah, maka
akan lebih memudahkan untuk mengatur peralatan-peralatan yang banyak, yang pada
awalnya memang dibutuhkan banyak waktu dan usaha namun kalau sudah sekali
dilakukan, maka proses retrieval (mendapatkan kembali informasi yang dibutuhkan) akan lebih mudah. Organisasi
informasi tersebut terjadi baik di ingatkan jangka pendek maupun jangka
panjang. Dalam ingatan jangka pendek (short term memory) kapasitasnya
dapat kita perluas kalau kita melakukan chunking terdapat informasi yang baru masuk
sedangkan dalam ingatan jangka panjang kapasitasnya berhubungan dengan skema
organisasi subyek. Dengan demikian pengkodean informasi dalam kategori-kategori
dapat mempermudah proses mengingat kembali
Namun ada beberapa dalam menerima suatu informasi dan setiap orang memiliki gaya yang berbeda-beda dalam mengingat informasi. Misalnya secara visual yaitu dengan gambar, struktur benda, peta dan kata tertulis dibandingkan dengan intruksi yang diberikan secara lisan. Sebaliknya, yang memiliki kecenderungan dengan auditori lebih suka memproses informasi melalui telinga dan mereka lebih muda menampilkan kembali ingatan yang diberi petunjuk rima, jingle, puisi, sajak,.Dan hampir semua orang punya kecenderungan kinestetik artinya kita belajar lebih baik jika kita melakukan, merasakan, dan mengalami sesuatu dalam bentuk nyata.
Namun ada beberapa dalam menerima suatu informasi dan setiap orang memiliki gaya yang berbeda-beda dalam mengingat informasi. Misalnya secara visual yaitu dengan gambar, struktur benda, peta dan kata tertulis dibandingkan dengan intruksi yang diberikan secara lisan. Sebaliknya, yang memiliki kecenderungan dengan auditori lebih suka memproses informasi melalui telinga dan mereka lebih muda menampilkan kembali ingatan yang diberi petunjuk rima, jingle, puisi, sajak,.Dan hampir semua orang punya kecenderungan kinestetik artinya kita belajar lebih baik jika kita melakukan, merasakan, dan mengalami sesuatu dalam bentuk nyata.
2.2 Teknik-teknik mnemonic
Menurut teori Eric Jeansen, mnemonic
merupakan suatu metode untuk membantu mengingat dalam jumlah besar informasi
yang melibatkan tiga unsur yaitu : pengkodean, pemeliharaan, dan mengingat kembali.
Dengan
menerapkan beberapa teknik mnemonic untuk mengingat sesuatu informasi, proses
ingatan akan lebih mudah karena mnemonic selalu menggunakan prinsip asosiasi
(penghubung) dengan sesuatu yang lain. Teknik mnemonic yang akan dibahas
berikut akan memperkuat ingatan, hanya dengan sedikit usaha.
2.2.1 Metode Loci
Loci (berarti lokasi) adalah alat mnemonic
yang berfungsi dengan mengasosiasikan tempat-tempat atau benda-benda di lokasi
yang dikenal dengan hal-hal yang ingin anda ingat.
Untuk memicu ingatan anda agar dapat
mengingat serangkaian kunci pokok dalam pidato atau presentasi asosiasikan
setiap masalah yang ingin anda bicarakan dengan anggota tubuh. Contohnya, Anda
dapat mengasosiasikan ucapan pendahuluan dengan (pintu depan rumah). Poin pidato
pertama diasosiasikan dengan (ruang tamu), poin kedua dengan (ruang keluarga).
Kemudian penutup diasosiasikan dengan (dapur).
2.2.2 Kata Penanda
System kata penanda adalah alat
mnemonic dengan mengasosiasikan menggunakan objek kongkret. System kata penanda
ini sangat membantu dalam mengingat angka. Kata penanda dapat berupa kata-kata
yang anda ciptakan sendiri atau kata-kata yang sudah dikenal masyarakat.
Seperti: kata penanda dari lagu dua mata saya. Jadi, dua adalah mata, satu adalah
mulut, dan seterusnya.
2.2.3 Kata
berkait atau link-word
Metode ini
digunakan untuk mengingat kata-kata bahasa asing atau konsep abstrak. Metode
ini adalah bentuk asosiasi lain yang mengaitkan secara verbal dan visual, kata
yang berlatar mirip dengan kata atau konsep yang harus diingat. Misalnya dalam
bahasa Spanyol, hola dapat diasosiasikan dengan “oh.lah” seperti di terasa
olalaa, menyenangkan bertemu denganmu, atau dalam identifikasi kata-kata
(misalnya: kota Jambi dihubungkan dengan orang yang memetik pohon Jambu).
2.2.4 Chunking
atau pemotongan
Karena memori
kerja seseorang memiliki kapasitas yang begitu terbatas, sulit bagi kebanyakan
orang untuk mempelajari suatu deretan angka panjang. Namun apabila nomor itu
dapat ditempatkan dalam potongan-potongan, nomor itu akan lebih mudah diingat.
Misalnya pada nomor telpon 0318291834 anda akan mengalami kesulitan dalam
mengingat, namun jika dipotong seperti ini 031-8291834 anda akan dapat mudah
mengingat.
2.2.5 Akronim
Akronim adalah
satu kata yang terbuat dari huruf pertama dari serangkaian kata. Salah satu
akronim yang mudah diingat adalah ASEAN (Association of South East Asian
Nations). Namun, sebuah akronim terkadang memasukkan huruf kedua agar singkatan
lebih mudah dibaca seperti JABOTABEK (Jakarta Bogor Tangerang Bekasi). Namun
sebuah akronim tidak selalu membentuk kata, namun menggunakan imajinasi. Jika
diperlukan untuk mengingat lima hal yang harus dilakukan saat pulang ke rumah
misalnya BC-M2K (Bersih-bersih, Cuci, Masak, Menelepon dan Membaca Koran).
2.2.6 Akrostik
Akrostik juga menggunakan huruf kunci
untuk membuat konsep abstrak menjadi lebih konkrit sehingga lebih mudah
diingat. Namun, akrostik tidak selalu menggunakan huruf pertama dan juga tidak
selalu menghasilkan singkatan dalam bentuk satu kata atau frasa misalnya:
pelangi MEJIKUHIBINIU (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Atau
dalam ilmu tajwid untuk mengingat huruf Qalqalah BAJU DI TOKO (Ba’, Jim, Dal,
Tho’ dan Qof).
2.3 Manfaat belajar dan mengajar dengan mengoperasikan
strategi mnemonic
a.
Strategi ini secara otomatis memberi semangat siswa
sehingga tertarik, karena anak dilatih untuk membuat suatu cerita,
berimajinasi, irama dan gambar
b.
Dengan menggunakan teknik-teknik mnemonic dapat
memindahkan siswa dalam mengingat materi pelajaran yang ada
c.
Apabila siswa dapat menggunakan strategi mnemonic dengan
efisien, mereka dapat memaksimalkan waktu belajar dan mengejar target lebih
mudah
d.
Strategi mnemonic membantu siswa mengingat informasi
lebih cepat dan mempertahankannya lebih lama.
Ada tiga unsur dasar yang terlibat
dalam proses mengingat kembali secara cepat agar setiap pembelajaran informasi
baru dapat tersimpan dalam ingatan.
a.
Dikodekan (direkam)
b.
Dirawat atau diperkuat (disimpan)
c.
Diingat kembali melalui asosiasi Tiga unsur dasar di
atas, yang akan memberikan peluang dalam menguasai pembelajaran yang harus
dikuasai dan pembelajaran yang diinginkan dengan memanfaatkan waktu secara
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Joyce B dan Weil M. 1980. Models of Teaching. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall
Marsh C. 1991 . Teaching
Social Studies. New York: Prentice Hall
Barnes B. 1982 . T S Kuhn and Social Sciences. London: The Macmillan Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar