Jumat, 18 April 2014

STRATEGI BELAJAR MNEMONIC



II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Mnemonic
            Strategi mnemonic merupakan strategi yang membantu untuk mengorganisasikan informasi yang mencapai memori kerja, sehingga informasi tersebut lebih mudah di cocokkan dengan skema jangka panjang dengan memanfaatkan makna keterhubungan antara apa yang mudah dipahami dengan sesuatu yang dipelajari. Sebelum mejelaskan tentang strategi memonic terlebih dahulu kita bahas tetang ingatan.

            Ingatan adalah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya berpusat dalam otak. Winkel mengatakan bahwa ingatan adalah suatu aktifitas kognitif dimana manusia menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau. Demikian juga yang diungkapkan Abu Ahmadi bahwa ingatan adalah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan,, dan memproduksi kembali kesan-kesan, tanggapan dan pengertian. Dengan demikian ingatan itu tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang pernah dialami pada masa lampau namun juga termasuk kemampuan untuk menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali. Kemampuan mengingat ini tidak hanya di perlukan dalam proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tapi juga dalam proses berfikir, kemampuan kognitif dan kemampuan-kemampuan yang lain. Dengan kata lain bahwa, kecakapan kognitif menuntut seorang anak untuk mempunyai beberapa keahlian yang tepat, salah satunya adalah daya ingat yang baik. Namun, tidak semua ingatan yang baik dimiliki oleh setiap anak, hal ini disebabkan karena memori atau ingatan kita dipengaruhi oleh : sifat, seseorang, alam sekitar, keadaan jasmai, keadaa rohai (jiwa), dan umur manusia.
Menurut Atkinson dkk (1987) proses mengingat di bagi dalam tiga tahapan yaitu :
a.                   Memasukkan
Dalam tahap memasukkan, kesan-kesan diterima dan di pelajari baik secara spontan atau disengaja maupun secara sadar atau tidak sadar.
Pada tahap memasukkan ini, terjadi pula proses enconding. Enconding adalah proses pengubahan informasi menjadi simbol-simbol atau
gelombang-gelombang listrik tertetu sesuai dengan peragkat orgaisme yang ada.
b.                  Menyimpan
Setelah enconding selesai dilakukan baru dapat dilakukan penyimpanan selama waktu tertentu, pada tahap ini terjadi penyimpanan beberapa catatan, kesan-kesan yang telah diterima dari pengalaman sebelumnya.
c.                   Mengeluarkan kembali
Tahap ini merupakan tahap untuk mengingat kemali (Remembering) atau memperoleh kesan-kesan pegalaman yang telah disimpan dalam ingatan. Batasan tersebut menujukka ahwa iformasi tidak haya disimpa saja, tetapi harus dapat dipanggil kembali agar tidak terjadi proses lupa.
            Kata mnemonic berasal dari bahasa Yunani kuno mnemosyne artiya dewi memory. Kata mnemonic secara singkat didefinisikan sebagai membantu memory. Strategi mnemonic ini merupakan teknik yang dapat membantu ingatan. Mnemonic digunakan pada tugas belajar yang berbeda dan merupakan proses atau teknik mengembangkan memory. Dari banyak penelitian terbukti bahwa strategi memoic ini dapat meningkatkan ingatan seseorang.
            Cara-cara yang digunakan dalam peningkatan daya ingat ini yaitu suatu teknik yang menuntut kemampuan otak untuk menghubungkan kata-kata, ide dan khayalan. Sedangkan menurut Eric Jeansen mnemonic merupakan suatu metode untuk membantu mengingat dalam jumlah besar informasi yang melibatkan tiga unsur yaitu : pengkodean, pemeliharaan, dan mengingat kembali. Strategi mnemonic ini merupakan cara untuk pengkodean sehingga dapat membantu proses penyimpanan dan mengingat kembali baik dalam ingatan jangka panjang maupun jangka pendek, karena sistem tersebut memungkinkan kita menyimpan informasi didalam memory, sehingga akan mampu memperolehnya kembali bila dibutuhkan.
            Dalam teknik mnemonic atau membantu daya ingat, fungsi otak kanan diaktifkan karena anak dilatih untuk membuat suatu cerita, berimajinasi, lagu atau irama dan gambar sehingga suatu materi menjadi sesuatu yang unik, menarik, dan menyenangkan. Dengan demikian anak akan lebih mudah dan lebih cepat dalam menghafal. Sama seperti pada waktu berkemah, maka akan lebih memudahkan untuk mengatur peralatan-peralatan yang banyak, yang pada awalnya memang dibutuhkan banyak waktu dan usaha namun kalau sudah sekali dilakukan, maka proses retrieval (mendapatkan kembali informasi yang dibutuhkan) akan lebih mudah. Organisasi informasi tersebut terjadi baik di ingatkan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam ingatan jangka pendek (short term memory) kapasitasnya dapat kita perluas kalau kita melakukan chunking terdapat informasi yang baru masuk sedangkan dalam ingatan jangka panjang kapasitasnya berhubungan dengan skema organisasi subyek. Dengan demikian pengkodean informasi dalam kategori-kategori dapat mempermudah proses mengingat kembali
            Namun ada beberapa dalam menerima suatu informasi dan setiap orang memiliki gaya yang berbeda-beda dalam mengingat informasi. Misalnya secara visual yaitu dengan gambar, struktur benda, peta dan kata tertulis dibandingkan dengan intruksi yang diberikan secara lisan. Sebaliknya, yang memiliki kecenderungan dengan auditori lebih suka memproses informasi melalui telinga dan mereka lebih muda menampilkan kembali ingatan yang diberi petunjuk rima, jingle, puisi, sajak,.Dan hampir semua orang punya kecenderungan kinestetik artinya kita belajar lebih baik jika kita melakukan, merasakan, dan mengalami sesuatu dalam bentuk nyata.

2.2 Teknik-teknik mnemonic
            Menurut teori Eric Jeansen, mnemonic merupakan suatu metode untuk membantu mengingat dalam jumlah besar informasi yang melibatkan tiga unsur yaitu : pengkodean, pemeliharaan, dan mengingat kembali.
Dengan menerapkan beberapa teknik mnemonic untuk mengingat sesuatu informasi, proses ingatan akan lebih mudah karena mnemonic selalu menggunakan prinsip asosiasi (penghubung) dengan sesuatu yang lain. Teknik mnemonic yang akan dibahas berikut akan memperkuat ingatan, hanya dengan sedikit usaha. 

2.2.1   Metode Loci
     Loci (berarti lokasi) adalah alat mnemonic yang berfungsi dengan mengasosiasikan tempat-tempat atau benda-benda di lokasi yang dikenal dengan hal-hal yang ingin anda ingat.
                 Untuk memicu ingatan anda agar dapat mengingat serangkaian kunci pokok dalam pidato atau presentasi asosiasikan setiap masalah yang ingin anda bicarakan dengan anggota tubuh. Contohnya, Anda dapat mengasosiasikan ucapan pendahuluan dengan (pintu depan rumah). Poin pidato pertama diasosiasikan dengan (ruang tamu), poin kedua dengan (ruang keluarga). Kemudian penutup diasosiasikan dengan (dapur).

2.2.2   Kata Penanda
System kata penanda adalah alat mnemonic dengan mengasosiasikan menggunakan objek kongkret. System kata penanda ini sangat membantu dalam mengingat angka. Kata penanda dapat berupa kata-kata yang anda ciptakan sendiri atau kata-kata yang sudah dikenal masyarakat. Seperti: kata penanda dari lagu dua mata saya. Jadi, dua adalah mata, satu adalah mulut, dan seterusnya.

2.2.3 Kata berkait atau link-word
     Metode ini digunakan untuk mengingat kata-kata bahasa asing atau konsep abstrak. Metode ini adalah bentuk asosiasi lain yang mengaitkan secara verbal dan visual, kata yang berlatar mirip dengan kata atau konsep yang harus diingat. Misalnya dalam bahasa Spanyol, hola dapat diasosiasikan dengan “oh.lah” seperti di terasa olalaa, menyenangkan bertemu denganmu, atau dalam identifikasi kata-kata (misalnya: kota Jambi dihubungkan dengan orang yang memetik pohon Jambu).

2.2.4 Chunking atau pemotongan
     Karena memori kerja seseorang memiliki kapasitas yang begitu terbatas, sulit bagi kebanyakan orang untuk mempelajari suatu deretan angka panjang. Namun apabila nomor itu dapat ditempatkan dalam potongan-potongan, nomor itu akan lebih mudah diingat. Misalnya pada nomor telpon 0318291834 anda akan mengalami kesulitan dalam mengingat, namun jika dipotong seperti ini 031-8291834 anda akan dapat mudah mengingat.

2.2.5 Akronim
     Akronim adalah satu kata yang terbuat dari huruf pertama dari serangkaian kata. Salah satu akronim yang mudah diingat adalah ASEAN (Association of South East Asian Nations). Namun, sebuah akronim terkadang memasukkan huruf kedua agar singkatan lebih mudah dibaca seperti JABOTABEK (Jakarta Bogor Tangerang Bekasi). Namun sebuah akronim tidak selalu membentuk kata, namun menggunakan imajinasi. Jika diperlukan untuk mengingat lima hal yang harus dilakukan saat pulang ke rumah misalnya BC-M2K (Bersih-bersih, Cuci, Masak, Menelepon dan Membaca Koran).

2.2.6 Akrostik
Akrostik juga menggunakan huruf kunci untuk membuat konsep abstrak menjadi lebih konkrit sehingga lebih mudah diingat. Namun, akrostik tidak selalu menggunakan huruf pertama dan juga tidak selalu menghasilkan singkatan dalam bentuk satu kata atau frasa misalnya: pelangi MEJIKUHIBINIU (Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Atau dalam ilmu tajwid untuk mengingat huruf Qalqalah BAJU DI TOKO (Ba’, Jim, Dal, Tho’ dan Qof).

2.3 Manfaat belajar dan mengajar dengan mengoperasikan strategi mnemonic
a.       Strategi ini secara otomatis memberi semangat siswa sehingga tertarik, karena anak dilatih untuk membuat suatu cerita, berimajinasi, irama dan gambar
b.      Dengan menggunakan teknik-teknik mnemonic dapat memindahkan siswa dalam mengingat materi pelajaran yang ada
c.       Apabila siswa dapat menggunakan strategi mnemonic dengan efisien, mereka dapat memaksimalkan waktu belajar dan mengejar target lebih mudah
d.      Strategi mnemonic membantu siswa mengingat informasi lebih cepat dan mempertahankannya lebih lama.
            Ada tiga unsur dasar yang terlibat dalam proses mengingat kembali secara cepat agar setiap pembelajaran informasi baru dapat tersimpan dalam ingatan.
a.       Dikodekan (direkam)
b.      Dirawat atau diperkuat (disimpan)
c.       Diingat kembali melalui asosiasi Tiga unsur dasar di atas, yang akan memberikan peluang dalam menguasai pembelajaran yang harus dikuasai dan pembelajaran yang diinginkan dengan memanfaatkan waktu secara efisien.



DAFTAR PUSTAKA
Joyce B dan Weil M. 1980. Models of Teaching. Englewood Cliffs, New Jersey:    Prentice Hall
Marsh C. 1991 . Teaching Social Studies. New York: Prentice Hall
Barnes B. 1982 . T S Kuhn and Social Sciences. London: The Macmillan Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar