Kamis, 18 Desember 2014

METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari tentang masa lampau dan sering dianggap remeh oleh siswa. Untuk menggambarkan kejenuhan terhadap pelajaran sejarah, siswa memiliki slogan yang berbunyi “Mengapa move on itu susah? karena yang dipelajari dalam pelajaran sejarah adalah menghafal atau mengingat, bukan melupakan!”. Oleh karena itu dalam pembelajaran sejarah dibutuhkan metode pembelajaran yang tidak menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik. Maka dari itu, diperlukan metode pembelajaran yang dapat memancing daya kreatif dan keaktifan peserta didik dalam belajar. Sehingga slogan lama berganti dengan slogan baru yang berbunyi “Menjalani hidup harus menoleh kebelakang untuk mengetahui masa lalu sehingga dapat memperbaiki yang buruk dan meningkatkan yang baik untuk membangun hidup yang lebih indah dikemudian hari!”.


1. Metode diskusi (duscussion method) merupakan metode yang cocok diterapkan dalam pembelajaran sejarah
            Metode diskusi (duscussion method) adalah metode yang cocok diterapkan dalam pembelajaran sejarah, karena siswa dapat melatih keterampilan berbicaranya dalam mengungkapkan permasalahan, menjawab pertanyaan, ataupun memecahkan suatu permasalahan. Dalam hal ini keterampilan psikomotor siswa akan terlatih. Jika dilihat dari adanya perubahan kurikulum dari dahulu hingga sekarang, yang diinginkan oleh pemerintah adalah pembelajaran kontekstual, yaitu pembelajaran yang mendekatkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sejarah dapat memberikan contoh nilai-nilai yang terkandung dalam setipa peristiwa yang pernah terjadi, seperti sikap toleransi dan nasionalisme. Dengan adanya diskusi ini, siswa akan tertantang untuk  melatih gaya bicarnya, sehingga jika bertutur kata dalam kehidupan, siswa dapat terbiasa berbicara dengn baik. Selain itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk mendorong siswa berpikir kritis, mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas, mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama, dan mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.

2. Langkah pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode diskusi (discussion method)
§  Guru menugaskan salah satu siswa untuk memimpin do’a. Hal tersebut perlu dilakukan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Biasakan siswa melakukan hal tersebut dengan atau tanpa anjuran dari guru, sehingga kebiasaan baik tersebut diharapkan dapat terbawa dalam kehidupan siswa baik dilingkungan sekolah, keluarga, maupun dilingkungan masyarakat.
§  Sebelum memulai diskusi, guru memberikan sedikit pengantar mengenai materi yang akan di diskusikan. Dalam pengantar tersebut, guru memberikan stimulus kepada seluruh siswa agar ketika diskusi, seluruh siswa dapat aktif dalam kegiatan diskusi tersebut. Diakhir penjelasannya, guru memberikan pengarahan serta aturan-aturan diskusi, bahwa ia akan menunjuk secara acak siswa yang akan tampil di depan kelas dengan menjelaskan materi yang ia dapatkan, sedangkan audiens harus mengikuti dengan cermat dan bertindak aktif. Seluruh siswa harus mengikuti jalannya diskusi, karena diakhir diskusi, siswa akan diberi tugas untuk membuat pokok-pokok pembahasan sebagai hasil kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi yang ia cermati.
§  Diskusi ini merupakan diskusi panel, jadi guru menunjuk empat orang secara acak yang berperan sebagai panelis, yang akan tampil dihadapan audiens secara bersamaan.Untuk mempermudah jalannya diskusi, panelis tersebut masing-masing bertindak sebagai moderator, notulen, dan dua orang penyaji. Moderator bertugas untuk memimpin jalannya diskusi, notulen bertugas untuk mencatan pokok pikiran yang disampaikan penyaji, mencatat pertanyaan dari audiens, dan mencatat tanggapan audiens baik berupa sanggahan maupun tambahan, sedangkan penyaji bertugas untuk menyajikan materi dengan cara menjelaskan materi yang ia dapatkan. Guru bertindak sebagai pengawas dalam diskusi ini, sehingga seluruh jalannya diskusi diatur langsung oleh panelis sesuai dengan durasi yang telah ditentukan.
§  Penyaji menjelaskan seluruh materi yang ia dapatkan untuk di diskusikan dalam durasi yang sudah ditentukan
§  Selesai pembahasan, moderator membuka sesi tanya jawab untuk audiens
§  Pertanyaan yang diajukan audies kepada panelis, notulen harus mencatatnya dan kemudian di diskusikan secara bersama-sama. Dalam diskusi ini, yang berhak menjawab pertanyaan dari audiens tidaklah harus panelis. Seluruh audiens dapat pula mengemukakan pendapatnya, sesuai dengan aturan yang sudah dibuat oleh panelis agar diskusi dapat berjalan dengan efektif.
§  Apabila ada pertanyaan yang tidak mampu dijawab dan dipecahkan, panelis dapat menangguhkan pertanyaan tersebut, agar diskusi dapat berjalan efektif dan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya
§  Ketika seluruh pembahasan sudah disampaikan, moderator kemudian menutup diskusi dengan kesimpulan yang diperoleh dari catatan notulen berdasarkan hasil diskusi, dan diakhiri dengan salam.
§  Selesai diskusi, guru menjawab pertanyaan audiens yang belum terpecahkan. Apabila dalam diskusi tadi ada beberapa pernyataan yang kurang tepat, guru meluruskan pernyataan tersebut agar seluruh siswa tidak memiliki persepsi yang kurang tepat, sehingga apabila seluruh materi sudah rampung dijelaskan, guru menutup penjelasan dengan memberikan kesimpulan dari materi yang sudah di bahas, kemudian mengakhiri dengan salam

3. Kelebihan metode diskusi (discussion method) dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah
§  Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide secara verbal.
§  Dapat melatih siswa untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. Sehingga dapat menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
§  Dapat melatih siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
            Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode diskusi (discussions method) dapat bermanfaat untuk:
§  Metode diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.
§  Metode diskusi merupakan salah satu solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan kompleks yang sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat karenanya diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan dilakukan atas dasar kerjasama kelompok secara musyawarah dan demokratis.

4. Kekurangan metode diskusi (discussion method) dalam pelaksanaan pembelajaran sejaran
§  Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara. Selain itu, biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal, sehingga audiens merasa bosan dalam kegiatan diskusi tersebut, dan akhirnya memilih untuk diam saja.
§  Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
§  Memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
§  Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.





 
 
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, Syaiful & Zain, Aswan. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka    Cipta.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pengembangan Strategi, Metode Dan Model Pembelajaran. http://strategi-model-   metode-1.pdf (diakses tanggal 8 Desember 2014)
PengertianPendekatan.http://pengertian_pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_t aknik,_dan.pdf(diakses tanggal 8 Desember 2014)
Permasalahan Pembelajaran Sejarah di Indonesia. www. slideshare.             net/sejarahakademika/permasalah-pembelajaran-sejarah-di-         indonesia(diakses tanggal 8 Desember 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar