Sejarah merupakan ilmu yang
mempelajari tentang masa lampau dan sering dianggap remeh oleh siswa. Untuk
menggambarkan kejenuhan terhadap pelajaran sejarah, siswa memiliki slogan yang
berbunyi “Mengapa move on itu susah? karena yang dipelajari dalam pelajaran
sejarah adalah menghafal atau mengingat, bukan melupakan!”. Oleh karena itu
dalam pembelajaran sejarah dibutuhkan metode pembelajaran yang tidak
menimbulkan kejenuhan bagi peserta didik. Maka dari itu, diperlukan metode
pembelajaran yang dapat memancing daya kreatif dan keaktifan peserta didik
dalam belajar. Sehingga slogan lama berganti dengan slogan baru yang berbunyi
“Menjalani hidup harus menoleh kebelakang untuk mengetahui masa lalu sehingga
dapat memperbaiki yang buruk dan meningkatkan yang baik untuk membangun hidup
yang lebih indah dikemudian hari!”.
1.
Metode diskusi (duscussion method)
merupakan metode yang cocok diterapkan dalam pembelajaran sejarah
Metode
diskusi (duscussion method) adalah
metode yang cocok diterapkan dalam pembelajaran sejarah, karena siswa dapat
melatih keterampilan berbicaranya dalam mengungkapkan permasalahan, menjawab
pertanyaan, ataupun memecahkan suatu permasalahan. Dalam hal ini keterampilan
psikomotor siswa akan terlatih. Jika dilihat dari adanya perubahan kurikulum
dari dahulu hingga sekarang, yang diinginkan oleh pemerintah adalah
pembelajaran kontekstual, yaitu pembelajaran yang mendekatkan pembelajaran
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Sejarah dapat memberikan contoh nilai-nilai
yang terkandung dalam setipa peristiwa yang pernah terjadi, seperti sikap
toleransi dan nasionalisme. Dengan adanya diskusi ini, siswa akan tertantang
untuk melatih gaya bicarnya, sehingga
jika bertutur kata dalam kehidupan, siswa dapat terbiasa berbicara dengn baik.
Selain itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi
lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara
bersama-sama. Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk
mendorong siswa berpikir kritis, mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya
secara bebas, mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan
masalah bersama, dan mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif
jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
2.
Langkah pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode diskusi (discussion method)
§ Guru
menugaskan salah satu siswa untuk memimpin do’a. Hal tersebut perlu dilakukan
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Biasakan siswa melakukan hal tersebut
dengan atau tanpa anjuran dari guru, sehingga kebiasaan baik tersebut
diharapkan dapat terbawa dalam kehidupan siswa baik dilingkungan sekolah,
keluarga, maupun dilingkungan masyarakat.
§ Sebelum
memulai diskusi, guru memberikan sedikit pengantar mengenai materi yang akan di
diskusikan. Dalam pengantar tersebut, guru memberikan stimulus kepada seluruh
siswa agar ketika diskusi, seluruh siswa dapat aktif dalam kegiatan diskusi
tersebut. Diakhir penjelasannya, guru memberikan pengarahan serta aturan-aturan
diskusi, bahwa ia akan menunjuk secara acak siswa yang akan tampil di depan
kelas dengan menjelaskan materi yang ia dapatkan, sedangkan audiens harus
mengikuti dengan cermat dan bertindak aktif. Seluruh siswa harus mengikuti
jalannya diskusi, karena diakhir diskusi, siswa akan diberi tugas untuk membuat
pokok-pokok pembahasan sebagai hasil kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi
yang ia cermati.
§ Diskusi
ini merupakan diskusi panel, jadi guru menunjuk empat orang secara acak yang
berperan sebagai panelis, yang akan tampil dihadapan audiens secara bersamaan.Untuk
mempermudah jalannya diskusi, panelis tersebut masing-masing bertindak sebagai
moderator, notulen, dan dua orang penyaji. Moderator bertugas untuk memimpin
jalannya diskusi, notulen bertugas untuk mencatan pokok pikiran yang
disampaikan penyaji, mencatat pertanyaan dari audiens, dan mencatat tanggapan
audiens baik berupa sanggahan maupun tambahan, sedangkan penyaji bertugas untuk
menyajikan materi dengan cara menjelaskan materi yang ia dapatkan. Guru
bertindak sebagai pengawas dalam diskusi ini, sehingga seluruh jalannya diskusi
diatur langsung oleh panelis sesuai dengan durasi yang telah ditentukan.
§ Penyaji
menjelaskan seluruh materi yang ia dapatkan untuk di diskusikan dalam durasi
yang sudah ditentukan
§ Selesai
pembahasan, moderator membuka sesi tanya jawab untuk audiens
§ Pertanyaan
yang diajukan audies kepada panelis, notulen harus mencatatnya dan kemudian di
diskusikan secara bersama-sama. Dalam diskusi ini, yang berhak menjawab
pertanyaan dari audiens tidaklah harus panelis. Seluruh audiens dapat pula
mengemukakan pendapatnya, sesuai dengan aturan yang sudah dibuat oleh panelis
agar diskusi dapat berjalan dengan efektif.
§ Apabila
ada pertanyaan yang tidak mampu dijawab dan dipecahkan, panelis dapat
menangguhkan pertanyaan tersebut, agar diskusi dapat berjalan efektif dan
melanjutkan ke pertanyaan berikutnya
§ Ketika
seluruh pembahasan sudah disampaikan, moderator kemudian menutup diskusi dengan
kesimpulan yang diperoleh dari catatan notulen berdasarkan hasil diskusi, dan
diakhiri dengan salam.
§ Selesai
diskusi, guru menjawab pertanyaan audiens yang belum terpecahkan. Apabila dalam
diskusi tadi ada beberapa pernyataan yang kurang tepat, guru meluruskan
pernyataan tersebut agar seluruh siswa tidak memiliki persepsi yang kurang
tepat, sehingga apabila seluruh materi sudah rampung dijelaskan, guru menutup
penjelasan dengan memberikan kesimpulan dari materi yang sudah di bahas,
kemudian mengakhiri dengan salam
3. Kelebihan
metode diskusi (discussion method)
dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah
§ Metode
diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide secara verbal.
§ Dapat
melatih siswa untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan. Sehingga dapat menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
§ Dapat
melatih siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan
pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi.
Berdasarkan
uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode diskusi (discussions method) dapat bermanfaat untuk:
§ Metode
diskusi adalah cara penyampaian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternatif pemecahan masalah.
§ Metode
diskusi merupakan salah satu solusi dalam memecahkan persoalan-persoalan
kompleks yang sering kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat karenanya
diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik dan
dilakukan atas dasar kerjasama kelompok secara musyawarah dan demokratis.
4. Kekurangan metode
diskusi (discussion method)
dalam pelaksanaan pembelajaran sejaran
§ Sering
terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang
memiliki keterampilan berbicara. Selain itu, biasanya orang
menghendaki pendekatan yang lebih formal, sehingga audiens merasa bosan dalam
kegiatan diskusi tersebut, dan akhirnya memilih untuk diam saja.
§ Kadang-kadang
pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
§ Memerlukan
waktu yang cukup panjang, sehingga kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
§ Dalam
diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak
terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung,
sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful & Zain, Aswan. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi
Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pengembangan Strategi, Metode Dan Model Pembelajaran. http://strategi-model- metode-1.pdf
(diakses tanggal 8 Desember 2014)
PengertianPendekatan.http://pengertian_pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_t
aknik,_dan.pdf(diakses tanggal 8 Desember
2014)
Permasalahan Pembelajaran Sejarah di Indonesia. www.
slideshare. net/sejarahakademika/permasalah-pembelajaran-sejarah-di- indonesia(diakses tanggal 8 Desember
2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar